Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah memasuki masa pelaksanaannya. Lembaga Peneltian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda sebagai Lembaga yang pelaksana kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa menetapkan langkah-langkah strategis agar pelaksanaan KKN tahun ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu langkah yang ditempuh adalah menyelenggarakan Workshop Pendampingan Metodologi Pengabdian kepada Masyarakat. Kegiatan ini secara khusus ditujukan kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang akan mendampingi dan memimbing Mahasiswa(i) peserta KKN di lokasinya masing-masing.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Rektorat Lt.3 menghadirkan Dr. M. Muntahibun Nafis, M.Ag (Kapus Pengabdian Kepada Masyarakat & Direktur Pusat Studi Pesantren UIN SATU Tulungagung), dan Dr. Saiful Mustafa, M.Pd (Kapus Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang). Workshop Pendampingan berlangsung pada tanggal 12 dan 13 Juli 2023.
Ketua LP2M, Prof. Alfitri, M.Ag.,LL.M.,Ph.D dalam sambutannya menyampaikan bahwa workshop ini merupakan salah satu syarat dosen apabila ingin menjadi dosen pembimbing lapangan pada Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2023. Pembekalan terkait metodologi yang ditujukan kepada para DPL salah satunya untuk menyamakan persepsi agar luaran KKN dapat maksimal dan memenuhi tujuannya. “Kami sudah menyampaikan kepada calon peserta KKN untuk menjalin komunikasi efektif bersama DPL masing-masing agar luaran yang ditargetkan seperti laporan, book-chapter dan artikel pengabdian dapat diselesaikan bukan cuma tepat waktu tetapi juga sesuai dengan standar yang diberlakukan,” ungkap Alfitri.
Dr. M. Muntahibun Nafis, M.Ag selaku narasumber dalam materinya membahas Paradigma & Prinsip ABCD (Asset Based Community-driven Development). Metode asset-based community Development atau disingkat ABCD yang dibahasnya secara detail ke peserta yang berjumlah kurang lebih tujuh puluh orang itu memang pada dasarnya didesain untuk mendampingi masyarakat, target KKN memaksimalkan sumber daya yang telah dimiliki. Selain itu, KKN melalui pendekatan ABCD mengedepankan peran aktif masyarakat sebagai aktor sekaligus pengawal dari pembangunan di lingkungannya sendiri.
Dilanjutkan oleh Dr. Saiful Mustafa, M.Pd, juga menjelaskan materi mengenai mengapa pendekatan ABCD dianggap mampu menjawab tantangan yang dihadapi KKN hari ini. Menuru beliau, Mahasiswa(i) peserta KKN mesti mampu mengajak serta dan mendampingi masyarakat merumuskan agenda perubahan untuk memastikan pembangunan yang ditopang oleh salah satunya KKN telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Di hadapan peserta workshop yang digadang menjadi DPL itu, beliau menyebutkan kompetensi apa saja yang harus dimiliki Mahasiswa(i) Ketika melaksanakan KKN. Di antaranya adalah menerapkan pengetahuan dan skill yang telah diperoleh dari kampus, memiliki tanggungjawab social dengan nilai-nilai kebhinnekaan, menunjukkan etos kerja dan kebanggaan sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakatnya, mampu bekerjasama secara emansipatif, mampu mengembangkan desain program pemberdayaan dengan potensi atau bakat yang dimiliki, serta mampu memanfaatkan berbagai media dan sarana yang berkenaan dengan disiplin ilmu yang ditekuni.
Workshop ini lebih fokus membahas contoh kasus dan rancangan desain yang bisa digunakan oleh para calon DPL Ketika melakukan pembimbingan di lapangan nantinya. Peserta pun begitu antusias mengikuti rangkaian kegiatan dan memanfaatkan waktu bersama narasumber dengan bertukar ide serta pengalaman. Sebagai informasi, LP2M menawarkan berbagai pilihan melaksanakan KKN di antaranya KKN Reguler dan Mandiri pada Gel-2 tahun 2023.
Tinggalkan Komentar