Tajer Mulya, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tengah fokus dalam melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan di desa Tajer Mulya Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser.
Dalam programnya mahasiswa di desa tersebut ada delapan mahasiswa yang berupaya merealisasikan kegiatannya, salah satunya kegiatan kerajinan tangan, pemberdayaan masyarakat bersama ibu-ibu PKK yang bertempat di Gedung serba guna desa Tajer Mulya (22/08).
Kegiatan ini merupakan salah satu program yang dijalankan mahasiswa KKN Reguler UINSI yang bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan ekonomi masyarakat dalam bentuk pelatihan kerajinan tangan.
ketua kelompok KKN UINSI Taufikuddin menjelaskan “untuk memaksimalkan pelaksanaan program ini, kami terlebih dahulu melaksanakan sosialisasi yang dikoordinir langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta bekerjasama dengan pemerintah Desa dan ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok PKK Tajer Mulya,”
Taufikuddin menambahkan, pengoptimalan pemberdayaan masyarakat ini dilakukan dengan membentuk pengurus. Nantinya para pengurus/kader tersebut akan bertugas sebagai agen, promotor dan motivator dalam menjalankan program dalam memberdayakan masyarakat.
Masyarakat juga memberikan respon positif dan sangat antusias untuk hadir dalam kegiatan ini. Hal ini dapat dilihat dari aktifnya tokoh masyarakat dan ibu-ibu PKK dalam sesi tanya jawab yang dilakukan pada pelatihan ini. bahkan Kepala Desa Tajer Mulya mengaku dengan adanya program mahasiswa ini, masyarakat sangat terbantu dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan Desa.
“Terutama dengan pembentukan Program pemberdayaan masyarakat ini bisa menjadi wadah bagi masyarakat dalam bertukar informasi terkait dengan salah satu cara untuk menambah perekonomian masyarakat,” ujar Suranto selaku Kepala Desa.
Ia berharap kedepannya program ini jangan sampai terhenti dan ditinggalkan begitu saja ketika mahasiswa KKN-Tematik telah ditarik kembali ke kampus. “Program ini harus tetap berjalan, bahkan jika perlu setiap tahunnya bisa mengontrol pembentukan program rumah desa sehat, oleh karenanya kami langsung melakukan pelantikan terhadap kegiatan pemberdayaan ini,” pungkasnya. (**)
Tinggalkan Komentar