Pasca pembekalan sehari sebelumnya, 170 peserta KKN Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel resmi diberangkatkan secara simbolis oleh Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA., Jumat (7/7).
Turut hadir pada seremonial keberangkatan mahasiswa KKN Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel, Kapus Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Bapak Mustamin Fattah mewakili LP2M UINSI Samarinda. Mustamin menjelaskan bahwa KKN Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel ini sebagai wujud kolaborasi antar perguruan tinggi dengan tujuan utama agar kesembilan PTKI dapat bekerja sama untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada masyarakat.
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang), Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA., merasa KKN kolaborasi ini begitu spesial. “Ini kali keempat terlaksana, tahun ini UIN Malang mendapat giliran sebagai host, setelah tahun sebelumnya bertempat di UIN SATU Tulungagung,” kata Prof Zain.
Rektor juga mengapresiasi para mahasiswa yang ikut dalam KKN kolaborasi ini. Mereka merupakan mahasiswa dari program studi yang berbeda-beda. Dengan begitu, masyarakat di lingkungan KKN akan memperoleh manfaat dari beragam latar belakang keilmuan yang sudah diperoleh di bangku perkuliahan.
Sebagai host, UIN Malang mengikutkan 110 mahasiswa-mahasiswi dalam skema KKN kali ini. Sementara 60 peserta lainnya berasal dari delapan PTKI Persemakmuran, yakni UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember, UIN Mataram, UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, IAIN Kediri, IAIN Ponorogo, dan IAIN Madura. Seluruh peserta akan mengabdi di area Kecamatan Dau, Malang.
Bielqies salah satu mahasiswa UINSI Samarinda peserta KKN Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp mengungkapkan perasaannya sangat senang sekali telah diberi kesempatan untuk menjadi perwakilan UINSI Samarinda dalam KKN persemakmuran di UIN Malang. “melalui kegiatan KKN ini saya bisa bertemu dengan teman-teman yang berasal dari Universitas Islam yang berbeda memiliki pengalaman baru memori yang sangat mengesankan terkait perjalanan saya dan teman-teman menuju Kota Malang” ujarnya.
Senada dengan pernyataan diatas mahasiswa yang kerap dipanggil Fathan juga menyatakan “senang dan sedih, senang dan bangga karena ini bukan sekedar KKN biasa melainkan KKN yang dilaksanakan dengan berbagai PTKIN yang mengikutinya, sehingga berbagai pengalaman yang lebih serta relasi yang lebih luas karena mengikuti kegiataan KKN di malang ini, dan yang terakhir saya pribadi tidak terlalu kuat dingin di desa Tegalweru” tutupnya.
Tinggalkan Komentar