KONFERENSI PUSAT GENDER DAN ANAK: PRA KONGRES KUPI 2 dengan mengusung tema “Meneguhkan Peran PSGA dan Ulama Perempuan Dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan Keagamaan” sukses di laksanakan di UIN Raden Fatah Palembang. Hadir dalam kesempatan ini Ketua Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Rumainur, M.Pd.I. Kamis, (15/11/22).
Kegiatan ini didasari oleh maraknya kasus-kasus kekerasan seksual di satuan Pendidikan. Setelah Proses panjang sejak 2015 melalui dialog-dialog kebijakan, komitmen kerjasama antara Komnas Perempuan dan Kementerian Agama, melalui konferensi Gender dan gerakan sosial 2019, Pusat Studi Gender dan Anak bersama Komnas Perempuan dan KUPI berhasil mendesakkan dokumen kebijakan berupa Surat Keputusan Dirjen No 5494 Tahun 2019 tentang Pedoman pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual di lingkup Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendokumentasikan data kasus kekerasan seksual, upaya pencegahan dan penanganan; Mengukur relevansi, efektifitas, efisiensi dan dampak kebijakan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual; Menemukan pengaruh dan solusi dari dampak perubahan iklim terhadap kehidupan terutama bagi kaum perempuan.
Rumainur menyatakan bahwa dalam seminar nasional ini, terdapat beberapa pemateri yang luar biasa menyampaikan presentasinya, diantaranya: Ibu Eny Retno Yaqut sebagai penasihat DWP Kementerian Agama RI yang menyampaikan materi tentang keluarga sebagai basis upaya pencegahan kekerasan seksual, dan dilanjutkan oleh Prof. Dr. Nyayu Khadijah, S.Ag., M.Si, yang menyampaikan materi tentang peranan perguruan tinggi keagamaan islam dalam pengendalian perubahan iklim global, dimana UIN Raden Fatah Palembang telah melakukan berbagai kegiatan. Serta dilanjutkan oleh pemateri lainnya yang menaruh perhatian besar terhadap pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.
Saya bersyukur berkesempatan hadir dalam acara ini karena dapat meningkatkan soliditas jaringan untuk mendorong implementasi sistem Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual yang sistematis dan efektif. Merumuskan langkah strategis dan efektif dalam upaya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, serta menyediakan ruang refleksi bagi PSGA dan pemangku kepentingan dalam upaya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual tutur Rumainur.
Setelah pemaparan materi yang disampaikan Prof. Nyayu, dilanjut oleh Dr. Tien Aminatun, M.Si, selaku dosen Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pemateri selanjutnya, beliau menyampaikan mengenai peran perempuan dalam perubahan iklim. Beliau mengatakan bahwa tidak ada perbedaan bagi perempuan dan laki-laki, perempuan dan laki-laki, keduanya harus diberikan kesempatan yang sama dalam mengatasi perubahan iklim tutupnya.
Kegiatan ini sekaligus pemberian PTRG Award yang merupakan apresiasi yang diberikan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang memiliki komitmen mewujudkan kampusnya sebagai perguruan tinggi responsif gender. Penilaian PTRG award mengacu pada 4 (empat) indikator: kelembagaan, tri darma perguruan tinggi, tata Kelola dan perencanaan penganggaran responsive gender dan budaya nir kekerasan seksual. Pada kesempatan tersebut PSGA UINSI Samarinda juga mendapatkan penghargaan sebagai Perguruan Tinggi Responsif Gender Tahun 2022 dengan peringkat Pratama.
Kegiatan ini diakhiri dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PSGA UINSI dengan PSGA UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan PSGA UIN Raden Fatah Palembang.
Tinggalkan Komentar