Bertempat di ruang Auditorium gedung Rektorat UINSI Samarinda, Wakil Rektor I dan II melakukan penarikan enam mahasiswa KKN UIN KH. Achmad Siddiq Jember yang tergabung dalam KKN Kolaborasi UINSI Samarinda tahun 2022. Kegiatan ini dilkasanakan bersamaan dengan Kuliah Umum yang bertemakan “Penguatan Moderasi Beragama Melalui Ma’had Al Jami’ah” dengan narasumber Wakil Rektor III dari UIN KHAS Jember, Dr. H. Hepni Zein, S.Ag., M.M., beliau sekaligus menjemput mahasiswa KKN Kolaborasi asal Jember. Selasa (6/9/22).
Kegiatan KKN Kolaborasi mahasiswa ini dilaksanakan mulai 18 Juli dan berakhir pada 31 Agustus 2022. KKN Kolaborasi merupakan kegiatan akademik dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dengan kolaborasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIN) pada tingkat nasional. Tujuan utama KKN Kolaborasi Nasional adalah untuk menjalin komunikasi dan memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam berkolaborasi dengan lintas Perguruan Tinggi tingkat Nasional di lokasi program kegiatan yang telah ditentukan. Selain UIN KHAS Jember, IAIN Palangkara juga termasuk PTKIN yang ikut bergabung dalam program KKN Kolaborasi di Kalimantan Timur dan ditempatkan di kabupaten di mana wilayah calon “IKN” Ibu Kota Negara berada.
Diharapkan melalui kegiatan KKN Kolaborasi ini mahasiswa mendapatkan pengalaman guna menambah pengalaman, relasi, memperkuat pengetahuan mengenai kehidupan bermasyarakat serta dapat menerapkan ilmu yang sudah diperoleh agar dapat bermanfaat kepada orang lain. Di samping itu, program ini bertujuan mensosialisasikan nilai moderasi beragama di tengah masyarakat yang multikultur yang nantinya secara langsung maupun tidak langsung bersinggungan dengan deru pembangunan Ibu Kota Negara.
Yusuf Alahis Salam, salah satu mahasiswa peserta KKN Kolaborasi yang ditempatkan di Desa Bukit Subur Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara mengungkapkan bahwa ada beberapa program kerja yang diselenggarakan untuk kegiatan KKN yang mengusung tema Moderasi Beragama ini. Diantara proker tambahan yang dimaksud yaitu mendampingi masyarakat dalam ranggka melengkapi fasilitas seperti pemasangan plang jalan, renovasi tugu selamat datang di desa Bukit Subur, terlibat langsung dalam memeriahkan HUT RI ke-77 yang diikuti oleh berbagai suku, kultur, dan agama.
Sebagaimana diketahui bahwa Moderasi beragama adalah sikap dan pandangan yang tidak berlebihan, tidak ekstrem, dan tidak pula radikal. Dalam agama manapun, termasuk Islam, sikap moderasi diperlukan untuk menjalin kerukunan antar umat. Tema moderasi beragama ini diambil untuk menghadirkan masyarakat yang rukun bersama dalam perbedaan beragama demi bangsa yang damai dan makmur. Oleh karenanya moderasi beragama ini bertujuan untuk menyelaraskan relasi beragama dan bernegara” lanjutnya.
Yusuf berharap dengan melalui KKN ini dapat melahirkan kesadaran pentingnya komitmen kebangsaan dari berbagai daerah di tanah air karena KKN Kolaborasi jika dikaitkan dengan moderasi beragama akan menjadi sangat strategis dalam mensosialisasikan aspek kemajemukan.
Tinggalkan Komentar